<$BlogRSDUrl$>
piye kabare mudika kentungan
kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...

Saturday, June 21, 2003

Kreatif


Kita masing-masing mempunyai suatu kisah
yang khas dan unik untuk diceritakan,
dan kita perlu menceritakannya agar ada kedamaian.


Mengapa?


Karena kisah kita menunjukkan
siapa kita sesungguhnya.


Beberapa dari kita memilih
untuk menceritakan kisah itu
dalam bentuk naratif,
sementara yang lain menceritakannya
lewat musik,
menggambar atau melukis,
atau menarik benang-benang wayang.


Namun, orang-orang lain menemukan
cara-cara kreatif yang lain:
menata taman, membuat air mancur,
mendirikan pagar, mengukir sebuah perabot,


Apa pun caranya,
mengolah dan mengungkapkan
keajaiban pengalaman hidup kita
membawa kita pada perjalanan terpenting:
perjalanan jiwa,
yaitu perjalanan penemuan diri,
perkembangan pribadi,
kedamaian batin.

8:01 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Thursday, June 19, 2003

Teman adalah hadiah dari Yang Di Atas buat kita


Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik.


Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.


Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita. Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya.


Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANlah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan simpati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.


Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka takut air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll, karena bagaimanapun mereka manusia yg punya harga diri dan membutuhkan pengakuan akan keberadaan dirinya.


It's a defense mechanism. Itulah cara mereka mempertahankan diri.


Mereka tidak akan bilang ; Tapi mereka akan bilang : "Aku tidak bisa menari" ; "Menari itu tidak menarik."


"Aku membutuhkan kamu" ; "Tidak ada yang cocok denganku."


"Aku kesepian" ; "Teman-temanku sudah lulus semua"


"Aku butuh diterima" ; "Aku ini buruk, siapa yang bakal tahan denganku"


"Aku ingin didengarkan" ; "Kisah hidupku membosankan.."


Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa-dengan-jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita. Berikanlah makna di dlm kehidupan Anda bukan hanya untuk diri Anda sendiri saja melainkan juga untuk membahagiakan sesama manusia di dlm lingkungan kehidupan Anda. Berikanlah waktu bagi diri Anda dgn digabung oleh rasa kasih ! Sehingga anda dapat mengerti arti nilai dari waktu.


Untuk mengetahui nilainya waktu SATU TAHUN tanyakanlah kepada mahasiswa yg tidak lulus ujian. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU BULAN tanyakanlah kepada Ibu yg melahirkan bayi secara premature. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU MINGGU tanyalah kepada redaksi dan editor dari majalah minggguan. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU JAM tanyakanlah kepada seorang kekasih yg sedang menunggu kedatangan pacarnya. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU MENIT tanyakanlah kepada orang yg terlambat untuk naik kereta api. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU DETIK tanyakanlah kepada seorang yg barusan saja mengalami musibah karena kelalaian dlm sedetik saja.


Yesterday is history, tommorow is mistery, today is a gift! That's why it's called the present!


Seorang sahabat sama seperti satu permata yg tak ternilai harganya. Seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur. Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya. Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya untuk berbagi suka dan duka dgn kita pada saat kita membutuhkannya. Maka dari itu janganlah buang waktu yg Anda miliki, janganlah sia-sia kan waktu yg sedemikian berharganya. Bagikanlah sebagian dari waktu yg Anda miliki untuk seorang kawan. Pasti waktu yg Anda berikan tsb akan berbalik kembali seperti juga satu lingkaran walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana dan dari siapa datangnya. Pergunakanlah waktu sebaik-baiknya karena hari-hari ini adalah hadiah.

1:50 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Sunday, June 15, 2003
~ temen2 berdoa yuk - secara pribadi juga gpp - buat bapaknya mbak agustin yg masuk RS lagi. jalan Tuhan memang kadang di luar akal pikiran kita, sabar aja ya mbak...
~ mbak wanti juga dah pulang stlh mondok lama di RSPR. dialah satu2nya pasien yg diajak koor sama suster perawat. hidup mbak wanti! tapi masih ga boleh tahu tempe ya :(
~ i'a di jakarta kabare baik2 aja. dia bales sms-ku, trus tanya kabare kentungan. ita juga idem. sesama orang jakarta pd ga tahu ni piye. mbak rinasnya aja ke mana, menghilang katanya.
~ ayo sheny jangan diforsir lho kerjanya, tiba2 sakit baru tahu kamu.
~ om parjo, dik asti baru baptisan ya? proficiat deh. wah nama baptisnya anna. ana junior ^_^
~ ada mudika baru lagi? mudiki ding, ada 2. andre bilang katanya rumahnya di sblh baratnya bu bandi. let's see.
5:31 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Tuesday, June 10, 2003
eh besok minggu 15juni ada tugas koor bahasa jawa lho!
temen2 yg pada mo ikut dateng aja pas latihan abis misa wilayah 16.30wib kamis 12juni di tempatnya bu dr Giyanto, ok.
11:47 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Wednesday, June 04, 2003

Anugerah yang Terlupa


Tulisan ini terinspirasi ketika aku baru pulang dari ngambil jatah uang bulanan di bank. Aku ngantongi duit yang lumayan bisa aku pake buat makan dimana aja, buat beli bensin yang cukup dipake jalan Surabaya-Jakarta, tapi aku ngerasa gak butuh itu semua, karena ketika aku pulang rumahku terkunci dan aku gak bisa masuk karena lupa bawa kunci duplikat.


Aku harus nunggu selama beberapa jam sampai mbakku pulang. Mau muter-muter kota hujannya deras bgt, mau makan diluar aku masih kenyang, dan aku hanya butuh bisa masuk kerumah lalu beristirahat dengan nyaman, itu aja...


Selama menunggu itu aku berpikir, apa sih yang dibutuhkan oleh seorang manusia semasa hidupnya??? Aku pikir bukan hanya uang, bukan hanya cinta, bukan hanya makan, bukan hanya pekerjaan, bukan hanya rasa aman, bukan hanya tempat tinggal, bukan hanya pakaian, tapi yang dibutuhkan oleh seorang manusia adalah sesuatu yang dia perlukan dan butuhkan pada suatu tempat disuatu waktu. Tapi yang jadi masalah, kita baru menyadari bahwa kita membutuhkan sesuatu ketika yang kita butuhkan sedang tidak tersedia didepan kita. Sebagai contoh, ketika sehat kita seolah-olah gak butuh kesehatan karena semua baik-baik saja. Tapi ketika kita sakit, kita rela kehilangan segala yang kita miliki demi kembalinya kesehatan itu.


Ketika kita dituduh melakukan suatu perbuatan tercela oleh masyarakat, kita ditelanjangi di depan umum, saat itu kita menyadari betapa berartinya sehelai benang bagi kita.


Atau ketika seorang jutawan yang kaya raya, yang mengabdikan waktunya untuk mencari uang tiba-tiba rela memberi uangnya pada orang lain ketika kepalanya ditempeli pistol di dilampu merah. Atau bahkan seorang remaja yang gak mau makan ketika dia sadar betapa dia butuh cinta dan kasih sayang dari mantan pacarnya yang udah pergi.


Demikian juga dengan pasangan pengantin baru yang berbulan madu keluar kota tapi masih dijalan malam hari karena gak nemuin hotel yang kosong untuk mereka check in, padahal di tasnya ada uang yang cukup untuk mereka makan di resto termahal sebulan penuh.


Atau contoh yang paling gampang, kita kadang gak pernah nyadar kalo kita menghirup oksigen dari udara, dan kita gak pernah ngerasa butuh udara dalam kondisi biasa. Tapi ceritanya bakal lain kalo kita ada diruang yang berisi gas sianida atau ada dibawah kedalaman laut tanpa tabung oksigen yang cukup. Manusia aneh... tapi demikian lah. Gak ada yang benar-benar bisa bikin dia puas, bahkan harta, tahta, atau wanita sekalipun. Manusia naif, tapi itulah manusia… lahir tanpa kesempurnaan, dan mencari format kesempurnaan yang kadang gak jelas. Kalo 2 orang anak manusia sedang jatuh cinta mungkin bakalan hanya ngerasa butuh cinta dalam hidup ini.


Ngerasa gak butuh duit, gak butuh makan, mungkin hanya cukup makan cinta. Tapi itu juga cuma berlaku sementara selagi mereka gak butuh itu. Lain ceritanya kalo mereka berdua udah gak punya duit buat makan, buat nginap, buat memenuhi kebutuhan hidup, dan disaat itu mungkin cinta akan telah terlupakan sebagai kebutuhan yang paling utama.


Mungkin tulisan ini gak punya cukup visi yang jelas untuk dimulai atau bahkan diakhiri, tapi sekedar mengingatkan bahwa begitu banyak anugerah yang kita terima selama sedetik saja hidup kita tapi gak pernah kita sadari. Kita sehat, kita bisa bernafas, kita bebas bersikap, kita berhak menentukan hidup, kita masih merasakan cinta, kita terlindung dari marabahaya, dan anugerah-anugerah lain yang gak bakal bisa disebutkan oleh kita yang hanya manusia biasa.


Ketika kita tertuju pada salah satu keinginan yang ingin dicapai, ada banyak sekali hal yang sedang gak kita inginkan tapi sangat kita butuhkan melingkari kita. Dan berusaha menyadari serta mensyukuri setiap anugerah yang mengisi tiap denyut hari-hari kita niscaya akan menjadikan kita lebih baik sebagai manusia.


Terima kasih Tuhan, atas segala anugerah…


[buat semuanya, anything to God to be Glory. wiwin]

9:02 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Monday, June 02, 2003

Ketika seorang manusia dilahirkan kembali - layaknya pembaptisan - demikianlah halaman ini hadir.


Dia bukan seorang bayi yang baru saja keluar dari rahim ibunya. Dia adalah sebuah halaman - tentang kisah hidup - yang sudah cukup lama bernaung di bawah atap dunia maya. Halaman itu kini ber-metamorfosis layaknya seekor ulat, kecil dan lambat, yang melihat kupu-kupu yang dapat terbang kesana kemari kemudian hinggap pada bunga yang indah. Si ulat pun dengan tekad kerasnya berubah menjadi kepompong yang sama sekali bukan tempat hidup yang nyaman. Tetapi demi satu cita-citanya dia ingin agar hidupnya berubah.


Waktu berlalu, dan kepompong itu berubah menjadi seekor kupu yang yang cantik. Wow! begitu bahagianya, hidupku berubah! Sesaat kemudian, dia tercenung. Begitu berbedanya kehidupannya sekarang. Banyak hal-hal baru yang akan ditemuinya kelak. Begitu pun dengan halaman ini, akan banyak hal-hal baru yang akan dituliskan. Belajar dari pengalaman adalah kuncinya. Semoga halaman ini membawa cerita yang menarik dari mudika st.joseph kentungan.


Salam.

10:05 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink