Latiannya Mantap!

Ada yang pergi, ada yang datang! Latian terakhir persiapan koor Senandung Kentungan (opo iki jenenge sak'tenane, mosok melu-melu...hehehe...), Jumat (7/4), di Studio Reno. Begitu I'a harus segera berangkat mendadak kembali ke ibukota untuk berjuang:) [Selamat berjuang kawan! nek ono gawean yo..hehehe..], praktis suara Sopran kembali "lemah"..heuehue..Namun, MbakIcha dkk tak putus asa. Iya to? Namun di sisi lain, suara Tenor makin kuat (tapi masih lebih sip suara bass). Setelah Mudika PakMudji kembali dipanggil timnas Kentungan untuk memperkuat tenor, kali ini si "anak hilang"..hehehe..MasWiwid kembali terlihat diantara kerumunan tenor.

Sosok MasWiwid menjadi seorang yang "berjasa" mengangkat dunia pernyanyian di Mudika Kentungan. Setelah pada 2001 silam, Kentungan hanya menempati urutan empat, pada 7 Februari 2004 lalu, Kentungan naik peringkat menjadi urutan 2. Prestasi yang sungguh rrruuuaarr biasa. Salah satunya adalah perjuangan MasWiwid yang pernah menjadi line up Kocoran itu untuk memoles Kentungan menjadi lebih seeppp dahh pokoknya. Setelah itu, ayah beristri dan berputra satu itu hilang, entah kemana. 'ah Paling-paling bali neng Klaten..heuehue.."ndeso endi kui"...heuheue..

Ada enggak ada orang, Senandung Kentungan tetap harus maju. Regenerasi mudika harus dilakukan. Termasuk isu yang santer beredar, seperti yang dikutip dari Gazzetta dello Sport bahwa Oom Parjo Trappatoni akan segera menempati rumah barunya di daerah Kalasan, Yogyakarta Timur. Yang jelas, latian terakhir untuk tugas Jumat Agung I mantap! Apalagi para pasionis (Bayu, Andre, Putri ame AnaWiryono) makin tekun berlatih. Sayangnya, latian mereka sering berpindah-pindah alias no maden sehingga ceritanya tidak pernah terkover. Selamat bertugas! (padahal tulisan ini jadi ketika Senandung Kentungan selesai bertugas...hehehe...).