<$BlogRSDUrl$>
piye kabare mudika kentungan
kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...

Kangen Jogjaku yang Damai

Thursday, September 09, 2004
Semalam, saya berada tepat didepan Kedutaan Besar Australia yang pukul 11.27 hari ini meledak! Biasanya, sepulang dari kantor di Palmerah, Jakarta Barat, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi daerah Kuningan. Bisa setiap hari malahan. Karena di kawasan itulah, kekasih sejati kos disana, tepat dibelakang STIE Perbanas yang berada persis dibelakang Menara Gracia.

Beruntung, Perbanas tidak mengalami pecah kaca seperti 9 gedung lainnya yang persis berada disekeliling Kedubes Aussie. Gedung-gedung yang terlihat parah karena kaca bangunannya pecah antara lain Gedung Kementrian Koperasi dan UKM, Plaza 89, serta Menara Gracia yang berada tepat diseberang Kedubes Aussie, Gedung Binakarsa, dan Plaza Kuningan.

Sepanjang hari ini, saya melihat langsung peristiwa tragis yang kembali mengguncang ibukota setelah JW Marriot yang juga masih satu kawasan di Mega Kuningan diledakkan beberapa waktu lalu. Ribuan manusia tumpah-ruah di sepanjang Jalan Haji Rangkayo Rasuna Said. Hingga saya menulis malam ini pukul 22.17, kawasan Kuningan sejak saya tinggalkan, masih ditutup. Hanya ruas jalur lambat dari Mampang menuju Menteng saja yang dibuka. Bahkan warga terus berduyun-duyun ingin melihat tempat yang menjadi titik ledakan, meskipun banyak larangan dari aparat keamanan. Mirip deh dengan Pasar Malam Sekaten di Jogja.

Beberapa waktu lalu ketika saya mengikuti kasus perkembangan Pelawak Parto Patrio yang menembakkan pistol CZ 83 miliknya di Polsektro Setiabudi, saya mendapat kabar dari petugas disana yang bercerita bahwa jajarannya sedang sibuk-sibuknya mengawasi daerah sekitar Kuningan. Polsektro itu memang bertanggung-jawab penuh atas wilayah Kuningan.

Bapak polisi yang reserse itu bilang kalau Kuningan memang perlu pengawasan "lebih" karena dicurigai akan menjadi salah satu titik peledakan. Dan benar, hari ini, mulut pintu gerbang Kedubes Aussie diledakan. Konyolnya, bom itu high explosive alias berdaya ledak tinggi. Jadi efek ledakannya sangat hebat. Bayangkan saja, Plaza 89 yang berlantai 18, kaca-kaca gedungnya pecah semua, dari bawah sampai ujung yang paling atas. Telo..telo..!

Setelah mendapatkan gambar, malam hari tadi saya memutuskan untuk kembali ke Radio Dalam, kosan d'Andi yang saya tebengi. Jaraknya, sekitar satu jam perjalanan dari Kuningan. Ada "ketakutan" juga soalnya ketika memasuki RS Metropolitan Medical Centre (MMC) yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Kacanya juga ikutan pecah, meski tidak terlalu parah. Puluhan korban merintih kesakitan karena kebanyakan mengalami luka robek akibat terkena pecahan kaca. Kawasan itu, setiap hari menjadi "tongkrongan" saya. Begitu tahu ledakannya kuat, sebagian besar gedung perkantoran dan pertokoan seperti Pasar Festival [Ketua Mudika Ableh pernah foto disini..hehe..] yang didalamnya terdapat GOR Soemantri Brojonegoro, ditutup.

Banyak karyawan yang lembur sampai malam tadi, mungkin sampai besok pagi untuk membersihkan kaca-kaca bangunan yang pecah. Termasuk wartawan TV yang setia nongkrong di Rasuna Said.

Untung masih wartawan hiburan yang "ngartis", jadi nggak perlu ikutan nongkrong sampai pagi..hehe.. Ah, jadi pengin pulang ke Jogja yang damai... Selamat malam teman-teman. Saya capek nih. Seandainya saya yang mendapat tugas untuk liputan konsernya Siti Nurhaliza di Jogja Expo Center, saya pasti nonton bersama teman-teman. Tapi, tugas saya malah liputan Bom. Bom oh bom. Njelehi...[pejantan tangguh]

8:40 AM :: ::
0 Comments:
Post a Comment
<< Home

mudika :: permalink