<$BlogRSDUrl$>
piye kabare mudika kentungan
kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...

Perjalanan Kedua

Monday, August 22, 2005
Pekan kemarin saya kembali hijrah ke ibukota. Tepatnya malam 17 agustus, maklumlah, dapet undangan untuk upacara di Istana Negara. Sampai di Jakarta sepanjang jalan medan merdeka sudah dijaga aparat bersenjata lengkap setiap 10 meter. wow ngeri men. kedatangan saya kali ini untuk berjuang lagi. sekalian dapat titipan dari Kim,s family untuk mengantar ransum bagi The Kimins cabang Jakarta. Gimana, sebulan aman kan?

Setelah hampir seharian di menteng, sore harinya the kimins datang bersama dengan adindanya untuk mengambil titipan. Datang dalam keadaan berkeringat karena termakan hasutan saya untuk jalan dari apotek menteng (deket to?), dan sempat nyasar, untung nggak ketemu gatha. Setelah obrol sana-sini esok harinya saya baru akan datang ke radio dalam. Malamnya saya dapat sms dari superpatub yang berkeluh kesah tentang pelatnas di kentungan yang rada2 kaco, katanya.

Pagi harinya saya meluncur ke tempat perjuangan di bilangan gatot subroto, dekat sepermarket hero. Berangkatnya lewat calon kantor yang hampir saya huni (tapi nggak jadi he..he..he..). Rencana sih saya di situ seharian terus malamnya mau ke radio malam. Tapi ditengah2 perjuangan datang telfon dari kota Gudheg yang mengubah semua rencana. Jadilah otak saya berpikir bagaimana saya bisa pulang sore itu. Untung mas Parlin yang saya mintai tolong beli tiket berhasil. Jadi maaf semua mudikaners cabang jakarta, saya harus pulang cepat.
Ketika tengah di kereta dan tidur2 ayam, datang telpon dari Ichadut yang mengabarkan kalau Bapak FX. Untung, ayahanda dari mbak Agustin meninggal. Kami semua ikut berduka mbak...
Tapi, jika tugas minggu kemarin tidak sesuai dengan standard kentungan, apakah itu juga karena ikut berduka?? but jangan menyerah teman2. Kita akan berjuang. Masih ada waktu untuk memperbaikinya. Makanya kalau latihan pada dateng yah...terutama para cowok, masak bas dan tenor cuman 4 orang, gimana mau bunyi. Itu aja udah di tambah Fr. Wiwin yang sekarang resmi jadi cabang semarang.
Sampai ketemu di pelatnas berikutnya. Semoga saya tetap di Jogja.

Laksana burung-burung,
burung-burung meniti tangga awan mega
hati merindu nikmat suarga
memandang Tuhan untuk selama-lamanya...


lagu yang bagus, seandainya kemarin tidak kehilangan enggok...

[Yang kemarin dirigen merangkap solis]
5:20 PM :: ::
0 Comments:
Post a Comment
<< Home

mudika :: permalink