<$BlogRSDUrl$>
piye kabare mudika kentungan
kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...

ehemm...

Saturday, November 05, 2005
Ahir-ahir ini keterpurukan mudika kentungan di berbagai bidang, seolah tidak terasa oleh sebagian mudikaners. seperti terorejingterorejing yang menghantui bumi Indonesia kita, virus cinta ini terus menjalar ke berbagai sudut ruang mudikaners. baik mudikaners pusat, maupun yang sudah membuka cabang semuane pada kena ni virus.
Minggu lalu muncul gosip bahwa salah seorang yang dulu jadi punggawa mudikaners terkena virus itu. menurut mas wartawan yang pernah wawancara bersama frater "W" gosip tersebut memang benar adanya. tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi jelas dari sang wartawan akan gosip tersebut.
Sabtu (5/11) salah seorang mudikaners berinisial "SP" yang beberapa hari terahir tidak terlihat batang hidungnya, sore itu dia membawa serta seorang dara berinisial "Gt" untuk ambil bagian dalam misi mudikaners urusan parkir. entah mengapa ketika saya baru mau berangkat bertugas, tiba-tiba hp berdering dan ternyata "SP" pesen supaya saya membawa serta sang adinda juga untuk berangkat bertugas. ternyata ketika sampai di halamman gereja jam 4 teng, belom ada satupun batang hidung mudikaners yang nampak. setelah nunggu cukup lama cengar-cengir klo ada umat yang masuk sambil bilang "terus aja mas, karcisnya belon ada..." ahirnya "SP" datang bersama dengan dara itu.
Nah... dalam suasana dirundung asmara itu, "SP" terlihat sangat giat dalam bekerja. Yang ga biasanya berani nungguin mobil di sektor selatan, sekarang bisa cz ada yang nemenin. nuansa itu juga nampak ketika mudikaners makan malam, ia terlihat sangat bersuka cita sambil sedikit menyembunyikan tingkah ala mudikaners ketika tengah makan bersama.
Sebagai ahir kata, semoga saja virus yang terus menjalar ini menjadi semangat mudikaners yang ahir-ahir ini terlihat lemah lunglai karena sedang berada pada titik keterpurukan. bravo mudikaners!!!

pujangga tangguh
8:15 AM :: ::
0 Comments:
Post a Comment
<< Home

mudika :: permalink