<$BlogRSDUrl$>
piye kabare mudika kentungan
kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...

Apapun Makanannya...

Tuesday, September 27, 2005
"...Saya Kapten Pilot Deddy dari ruang kemudi ingin memberitahukan kepada Anda bahwa kalau Anda melihat dari jendela sebelah kanan pesawat akan terlihat pegunungan Bormo dan Semeru..."



Sopir pesawat Adam Air tujuan Jakarta-Denpasar itu jelasin dari corong pesawatnya kepada penumpang saat melintas diatas Kota Surabaya. Dilihat dari atas emang indah kok meskipun jauuuhh banget. Waktu pulang ke Jakarta [maunya turun di Jogja aja], lagi-lagi naek pesawat yang sama, si sopir pesawat ngasih tahu kalau yang ada di sebelah kanan jendela pesawatnya adalah Gunung Batur, gunung tertinggi di Pulau Bali, usai lepas landas dari Bandara Ngurah Rai, yang ada dibibir Pantai Kuta.



Saat si B minta oleh-oleh dari Bali, ehm.. kagak ada yang bisa gue kasihin ke dia selain cerita ini..hehe.. [maklum, brem balinya udah nyebar ke seluruh kosan..ben do mabok kabeh..heuehue]. Menikmati indahnya Pulau Bali [selain Garuda Wisnu Kencana yang pernah didatangi mudikaners yang tergabung di K3M dan beberapa waktu lalu dipakai untuk mementaskan 'Megalitikum Kuantum'] memang menyenangkan. Yah, paling enggak bikin penasaran gue akan Bali terobati deh. Kalo mo dipake buat bulan madu jugak enak..hihihiii.. kapan yah..



Hotel yang gue pake barengan artis-artis KDI 2 emang terasa mahal buat kantong sendiri. Apalagi di pusat kota Denpasar yang berada di bibir Pantai Sanur. Kamar gue aja $85 man! Itu yang paling murah. Kalo di rupiahin sekitar Rp 850 rebu. Makanya biar tetep murah, jadiin dollar aja.hehe.. Kenapa mahal, ya karena tiap pagi bisa liat sunrise kalee.. Mau kemana aja dollar satuan mata uangnya. Emangnya kita turis Ostrali apa ya.. Beruntungnya ya karena diajakin jalan bareng TPI itu aja. Ngirit.. Sama sekali nggak ngeluarin ongkos, termasuk buat makan..lumayannnn... So, nggak perlu antri bensin kayak si b yang hari ini ke Sleman...hehehe..



Meskipun lima hari bolak-balik Denpasar, Kuta, Legian [monumen bom Legian udah jadi dan bisa dipake buat photho-photo..], Renon, Pasar Sukowati, Tanah Lot dan Jimbaran sampe Hard Rock Cafe, rasanya Bali tetap indah dipandang turis. Apalagi pantainya yang indah [turis cewek bugil atas-bawah, juga kulit ireng-tunthengnya cowok Bali yang pandai berselancar adalah pandangan yang biasa disana].



Cuman sayangnya, dibalik tumpukan dollar itu banyak orang Bali aseli yang 'terjajah' karena invasi londo. Hampir semua bisnis disana dikuasai asing. "Dari 10 usaha besar yang ada di Bali, 1 usaha milik asli orang Bali," kata Agus Sujata, seorang pemilik restoran di bibir Pantai Jimbaran yang kasih seafood komplit cuma-cuma...hehe... Kanan-kiri restoran Agus, dikelola oleh londo-londo kaya nan raya. Orang Bali cukup jadi 'pesuruh-pesuruh' bule-bule itu saja.



Sementara kaum-kaum pendatang yang kebanyakan menyebrang dari Jawa Timur maupun Lombok, cukup senang hidup di Denpasar dan sekitarnya sebagai pekerja di sektor informal. Yang cukup diacungi jempol, di kota Denpasar terutama, sangat bersih dan aman! Kata orang Bali, "Kalau ada mothor yang hilang ithu ya malingnya pasthi pendathang. " Atau, "Pemerinthah di Bali ithu lebih seneng ngurusin pathung daripada taman-taman yang ada di kota." Gak percaya, coba deh dateng ke Bali.



Musik dangdut yang dibawa TPI dan artisnya KDI 2 ke Denpasar emang termasuk musik yang nggak laku. Banyak orang Bali yang mencintai musiknya sendiri, musik tradisional Bali yang mirip-mirip dengan dangdut. Apalagi disana banyak orang asing yang bawa beragam jenis musik dari negerinya. So, nggak heran kalo dangdut nggak banyak dinyanyiin orang Bali. PakGede, temen maen bola gue selama di Purwosari dan Kentungan, mengakui kalo masyarakat Bali emang nggak doyan dangdut, meski Project Pop mengklaim kalo 'Dangdut is The Music of My Country...'.



Saat konser 'KDI Kemilau API' di Lapangan Puputan dan Padang Galah, Renon, Denpasar, bukan orang Bali yang datang, tapi sebagian besar dari mereka pendatang yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur tadi. Ada sih orang Balinya, tapi ithu cuma pencalang saja, pengaman adat disana.



Jadinya ya... Apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro...heueheuehee.. [thekimins yang butuh tukang pijettttt...]
2:04 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Bensin...bensin...

Monday, September 26, 2005
Wah inilah salah satu warna hidup di Yogyakarta tercinta khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Bensin menjadi barang yang paling dicari oleh pengguna kendaraan bermotor. Asem tenan, padahal pagi ini aku harus ke Sleman untuk cari SKCK, sambil say hello sama Polwan2 diPolres. Dalam keadaan bensin sekarat, mana tiap lewat pom antreannya puanjangggggg banget. Jadi malas untuk antri. Tapi ada juga pom yang sepi, soalnya bensin habis. Sama juga bohong. Tinggal solar rasa jeruk. Tapi untung sepulang dari polres ketika lewat jalan magelang ada pom yang antrenya nggak begitu panjang. Jadi deh La Vecchia Signora-ku haus dahaganya terobati, kebetulan ada wartawan yang ngrekam antrean, walaupun antre bensin tapi aku masih sempet bergaya. biasalah, kameragenik. Jaman merdeka kok antri bensin, kasian deh kita. Enak kalo yang tetangganya pom, bisa nyalurkan pipa bawah tanah he..he..he..Tapi memang enak naik sepeda onthel,ga usah mikir bensin, sehat lagi. Ayo rame2 naik sepeda, biar udara jadi bersih dan segar.
Apa kabar nih Bali, katanya ada yang lagi liputan. Antre bensin gak? Jangan lupa oleh2nya ya.Kemarin minggu waktu habis koor di Bintaran kok Fr. Wiwin menghilang, kemana hayo? kapan nih PJnya dikenalin.
Wislah, aku mau liat antrean dulu, kali aja ada yang cakep dan butuh bensin, hi..hi..hi..
Bensin...bensin...

[Jobseeker, yg habis antre bensin]
9:25 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Hari Yang Indah

Tuesday, September 20, 2005
Hari ini adalah hari yang indah, terutama dengan perhatian dan doa tulus dari para sahabat yang sangat berarti bagiku dalam menyusuri setapak kehidupan dan membuat hidupku sungguh berarti. Walaupun kehadiran mereka hanya melalui serangkaian kata2 yang indah namun itu semua lebih berharga dari intan permata. Sungguh dalam perjalanan kehidupanku, sahabat2ku memberikan warna yang berbeda dan itu membuatku sangat bersyukur akan anugrah-Nya yang begitu berlimpah. Salamku untuk sahabat-sahabatku dimanapun kalian berada.
8:48 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


25 Taon Kan?

Monday, September 19, 2005
Salah satu pengasuh website mudikaners ini, [si ehem] yang belakangan mengubah nicknamenya menjadi [jobseeker] karena emang lagi cari kerjaan usai diwisuda dari kampusnya Atma Jaya Yogyakarta, sedang berbahagia. Tepat hari ini pemilik nama lengkap Andreas Bayu Nugroho itu genap berusia 25 taon. Rasanya usia seperempat abad bagi anak kedua Pak Sutarjo dan Bu Sutarjo itu bukan lagi usia yang muda.heuehue.. Kayaknya motivasi dia sekarang adalah menjadikan koor Kentungan dipandang hebat lagi di mata dunia Banteng, seperti ketika menjadi juara 2 koor se-paroki awal tahun 2004 silam..hehe..



Pakatuan Wo Pakalawiren - Nderek Mangayubagyo - Wilujeng Milangkolo - Sugeng Tanggap Warso - Wilujeng Tepung Tahun -
Selamat Ulang Tahun, Panjang Umurnya - Salamaki' Bar-Ulang Tahung - Zhu Ni Sheng Ri Khuai Le - Happy Belated Birthday - Joyeux Anniversaire -
Bon Anniversaire, Longue Vie - Cumpleanos Felices - Glueklicher Geburstag - Compleanno Felice -
Gelukkige Verjaardag - Feliz Aniversario - Glad Fodselsdag - O Tanjobi Omedeto Gozaimazu



Ada yang mau nambahin ucapan selamat ulang taon buat si Bayu?..hehe.. Banyak banget tuh yang kasih selamat buat dia...heuehuee.. Panjang Umur dan banyak rejeki deh.. Semoga cepet dapet kerjaan, sodara... [thekimins menunggu pestanya...heuehehe..]
9:07 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Suara Sejenis???

Wednesday, September 14, 2005
Hari minggu sore kemarin, mudikaners Kentungan kembali unjuk gigi, yaitu tugas di koor untuk misa di gereja. Dari segi hasil sih kali ini lebih baik dari tugas terakhir. Tapi sayangnya debut solis baru tidak jadi berlangsung, pasalnya superpatub, salah satu punggawa bas yang udah diplot untuk solis Kemuliaan dan Kudus, malah kehilangan suara peraknya. Jadilah dia ikut koor tanpa suara. Posisi solis lalu diisi Ana Kursisova. Tidak apa2, lain kali masih dinanti debut dari superpatub. Secara keseluruhan sopran dan alto udah bagus tapi bas dan tenor juga "bagus", karena pesonil bas yang cuma superpatub dan lukas, ditambah single tenor Fr. Wiwin. Itu aja impor dari semarang. Lha terus dimana para cowok mudikaners kentungan??? Lama-lama bisa jadi koor suara sejenis nih.

Sehabis misa seperti yang sudah didengar oleh The Kimins, beberapa mudikaners meluncur ke bilangan kotabaru, suatu kawasan yang mirip menteng di jakarta. Setelah sampai di depan penjual nangka, lalu belok kiri dan parkir. Ternyata di situ ada yang jual sate enak sekali. Makan2 kali ini dalam rangka ultah Fr. wiwin. Kali ini dengan edisi terbatas. Ada 9 peserta, mulai dari I'a(yg taip minggu balik jogja), Ichadut, Mb'Agustin, Sheny, Ana Kursisova, Superpatub, Lukas, Fr. Wiwin dan Saya. Karena saking meriahnya kita2 bercanda, sampai2 penjual nangka tertarik untuk menawari nangka. Tapi karena harga tidak cocok ya udah, makan sate aja. Setelah make a wish dari Fr, dan pesta pun dimulai. Sorry The Kimins, ini bukan ngiming-imingi, tapi laporan pandangan mata, Salam buat Jakarta dan mudika yang udah kembali ke Jakarta. Buat Fr. wiwin, aku pesen lagi, "walk a litle slower, my friend!". Segera ditentukan kantor pusatnya, Semarang atau Jogja. Sebentar, tak nengok Tiara Lestari dulu.


[Jobseeker]
7:14 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Tiara Oh Tiara...Ooooohhh....

Eh pernah denger nama Tiara Lestari gak? Doi lagi rame loh dibicarain banyak orang, apalagi yang demen ama gambar-gambar bokep..heuehue.. Namanya jadi banyak dibicarain orang, termasuk di tempat gue gawe. Sampe-sampe di desk fotografer terpampang print-outnya Tiara yang lagi bugil segede gaban gituh.. Maklum, meski media wanita, fotografernya cowok semua.. Waduh gue gak ikutan deh kalo udah gitu..hehe.. Hebat lagi prestasinya, lantaran model bugil sekelas Tiara bisa dipotret ama fotografer sekelas Majalah PlayBoy. Ehmm, mudikaners yang doyan buka internet toh pasti udah tahu foto-foto Tiara yang aduhai itu. Ya to?



Konon, gadis sulung dari tiga bersaudara itu lahir dan besar di Solo lantaran kedua orangtuanya asli dari tetangga kotakita itu. Cewek kelahiran 1980 yang pernah juga difoto dengan pose seksi di Majalah Penthouse Thailand dan model Majalah lokal ME (Male Emporium) itu denger2 lama tinggal di Singapura. Bener-bener HOT deh kalo udah liat fotonya. Buat gue sih foto Tiara yang sebenarnya mo maen sinetron di Indonesia itu --tapi kayaknya gak jadi karena dirinya dapet banyak caci-maki dari masyarakat Indonesia-- termasuk artistik...heuehuee.. Nah buat mudikaners, jaga 'barangnya' kalo mo liat Tiara..hehehe..



Apakabarnya nih mudikaners yang kemaren abis tugas koor Minggu (11/9) sore di Gereja Banteng? Katanya lebih bagus dari yang sebelumnya ya..hehe.. good deh. Soal bagus ato enggak nyanyinya, yang penting niat, bukan soal jumlah. Dan gak perlu ditraktir setiap abis tugas koor kan? hehe.. Yo wes, gue mo jalan lagi nih... Mudika yang laen baek semuanya? [pejantan tangguh.. liat foto Tiara Lestari lagi ah...hehe..]
12:33 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Met Ulang Taun Frat...

Friday, September 09, 2005
Mau jalan-jalan ke Semarang? Liat petualangan Kaisar Ceng Ho barangkali? Frater Wiwin yang Jumat (9/9) ini ulang taon nawarin paket jalan-jalannya. Ehm, gue sempat ngobrol via yahoo messenger barengan Frater Wiwin yang hari ini genap berusia... ehm, brapa taon yah, gue lupa nanya..hehe.. Berapa taun Frat?



aboutclassical: gampang kalo mo puter2

aboutclassical: aku pake grand

aboutclassical: angkot malem ada juga

aboutclassical: mo kmana? simpang lima, astro, java supermall, apa pasar johar?

thekimins: ada pesta apa frat di smg hari ini?

aboutclassical: hehe gak ada koq. minggu depan aja

aboutclassical: kemaren ke gereja karangpanas. kornya bagus banget ih

aboutclassical: cantus firmusnya pake solis



Meski belom lama tinggal di kota asal Putri Sinden itu untuk melanjutkan studinya, pemegang vespa sprint 1979 ini kayaknya udah paham betul ama kota lumpia yang terkenal dengan (ciblek) Simpang Limanya itu.. hehe.. Makanya, gue gak heran kalo cucu Mbah Puh ini mulai ngajakin jalan-jalan keliling kota Semarang kalo ada mudikaners yang tertarik. Naek honda grand lagi [emang vespanya kemane frat? gue bertanya...] Ehm, Mbak Nova [pogung] dan i'a kayaknya jugak demen kalee diajak keliling kota...hehehe..



Di ulang taunnya ini kite doain aje moge-moge aje Frater Wiwin [kenapa jadi ada nama fraternya, apa karena mukanya emang mirip calon romo itu?] betah di Semarang demi tugas akhirnya [jangan ngegebet terus dong..heuheuehe...], panjang umur, banyak rejeki dan enteng jodoh [loh frater kok enteng jodoh..hehe..]. "Cepetan pulang ke Jogja... Bantuin tenor kentunganers dong..." hehehe... Met ulang taon deh Frat... [thekimins yang lagi jadi 'pria kesepian']
7:49 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink