<$BlogRSDUrl$>
piye kabare mudika kentungan
kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...

Cerita Telur Paskah

Wednesday, March 30, 2005
Ada yang tahu cerita telur paskah? Kenapa paskah identik dengan telur. Kalau aku sendiri sih tidak tahu makna dibalik telur-telur itu. Hanya saja bercerita tentang telur sepertinya mengasyikkan.

Seperti udah dikatakan Pejantan Tangguh, hari Sabtu kemarin sebenernya Mudikaners Kentungan mendapat tugas untuk menghias telur Paskah buat dikumpulin di paroki untuk paskahan anak-anak. Kalo aku sendiri sih berharap yang datang banyak agar ide2 dapat muncul dengan lancar. Tapi apa mau dikata, karena sumber daya terbatas, itupun udah dibantu tenaga bantuan dari Jakarta, akhirnya segala ide pun keluar dengan susah. Sampai pada akhirnya hiasan yang dibuat benar2 hiasan seniman mulai dari aliran abstrak, realis, ekspresionis dan lain-lainnya, karena hiasan2 itu susah dikatakan keindahannya. Tapi yang penting promosi harus dilakukan. Jadinya ucapan paskah beserta nama web digantungkan di telur. Biar anak2 yang dapat telur dari Kentungan pada buka web.. he...he...

Waktu nganter telur hari Minggu pagi di gereja, ternyata udah ada wilayah lain yang memamerkan telurnya dengan hiasan bagus2. Akhirnya telur aku serahkan dan aku cepat2 pergi, sebelum kardusnya dibuka hi...hi...

Btw selamat Paskah ya..

[Ehem]
4:16 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Kabar dari Medan...

Tuesday, March 29, 2005
Pagi tadi, pukul 07.30 WIB, gue dapet SMS dari Anggia, mudikaners yang "terdampar" di Medan, Sumatera Utara..hehe.. Doi semalem bingung, bahkan takut, gara-gara Medan kembali diguncang gempa berkekuatan lebih tinggi dari 26 Desember 2004 silam.. Gue suruh balik aja ke Jakarta, minta ama bosnya..hehe..



Bunyi SMSnya, "Wah ngeri banget. Suwe tur luwih kenceng dibanding 26 Des. Mana isunya banyak sungai pada naik lagi [mungkin maksud Anggia, air sungainya yang pada naik ke daratan]. Semua orang Medan pada pergi [keluar rumah] bawa mobil ke jalan-jalan. Siap-siap lari ke Brastagi. Heboh!" Gitu aja bunyi SMSnya. Brastagi itu, sepanjang yang gue tahu waktu jalan kesono, tempatnya tinggi, kayak Kaliurang gitu lloohh..



Doakan saja, semuanya baek...[pejantan tangguh, "eeeeehhmmm, Marshanda cantik jugak ya..hehe.."]
6:02 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Back to Work...

Sunday, March 27, 2005
Namanya juga Pak Nono Cahyono, yang suka nyenengin Mudikaners. Sabtu (26/3) sore kemarin, setelah beberapa Mudika Kentungan menghias sekitar 50 telur paskah di rumah Pak Sutarjo, Kumpulsari, Kentungan Selatan, Pak Nono Cahyono mengajak untuk singgah sebentar di Rumah Makan Wong Solo, Jalan Monjali. Bukannya kok karena Pak Nono abis pulang kantor, ato tanggalnya lagi mudaan, tapi emang kebetulan ada berkah pas banget ama Jumat Agung kemarin. Sulungnya, Reno, lagi ulang taon. Entah yang keberapa, yang pasti, selepas menghias telur paskah itu, perut mudikaners kueenyang semua. Padahal, sebelum berangkat, Bu Tarjo, sempat masakin mie rebus. Suugerrrnnya... Namanya juga perut kadut, meski lahap disantap, ayam bakar Wong Solo abis jugak. Dasar...



Mudikaners berangkat dengan "kendaraan dinas" sendiri dengan driver spesial yang lagi ulang taon. Sementara Pak Nono dan Bu Nono didampingi Devi dan Lia [mudika yang masih misterius nih...]. Berlaku sebagai navigator, pejantan tangguh bertugas dengan sempurna! [eittss, no iri...heuheuehee...]. Nah yang parah, tempat duduk belakang yang mustinya cukup untuk tiga orang, sampe diisi empat mudika. Pffuuihhh... Padahal, sang navigator udah kasih saran, supaya salah satunya duduk dibelakang. Maksudnya biar laju mobil dapat stabil [..hehehe..], eh tetep aja pada ngotot. Alhasil, Bayu dan adeknya, Lukas, juga Agus [keduanya mengklaim, suara bass mantep waktu tugas Kamis Putih 2 kemarin...] dan dek Eta untek-untekan di tengah..hehe... kasian deh mereka.. hehe..



Ya sudah, selepas "pesta sederhana nan mewah" itu, mudikaners kemudian segera mempersiapkan diri untuk Misa Malam Paskah di Gereja Mbanteng dan Kotabaru. Ada yang jadi umat sambil terkantuk-kantuk karena kotbah romonya lama, ada yang tugas koor dengan semangat dengan seragam birunya, ada jugak yang mencet-mencet tuts organ..hehe..



Selamat Paskah semuanya...[pejantan tangguh]
11:57 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Lok Baintan...

Sunday, March 20, 2005
Kamis (17/3) subuh, sekitar jam 04.30 WITA, gue kudu bangun dari Hotel Borneo, pinggiran Sungai Martapura, tempat gue nginep selama sepuluh hari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk liputan audisi AFI 2005. Padahal, gue baru tidur jam 03.30-an WITA. Yah, sama aja tidur gue nggak nyenyak dong, cuman sejam!



Terpaksa deh, meski mata segaris, gue jalan keluar kamar, gak pake mandi. Di lobby, gue udah ditunggu kru produksi Indosiar, beberapa temen wartawan dari Jakarta+Banjarmasin Post, juga Adi Nugroho, hostnya AFI, dan dua mobil. Perjalanan ke Lok Baintan, pasar terapung yang akan gue dan rombongan tuju, sekitar sejam dengan perjalanan darat. Sampe sana, jelas aja masih gelap. Meski gelap, suara kelotok [kapal mesin] terdengar berisik di kuping, sesekali sambil cari kelotok yang mau disewa buat nganter ke Pasar Terapung di Lok Baintan.



Begitu dapet, perjalanan berlanjut. Sekitar setengah jam dari dermaga ke Pasar Lok Baintan, pasar terapung yang masih murni banget. [catatan: RCTI syutingnya di Pasar Terapung Kuin, yang pedagangnya mulai pindah ke Lok Baintan, gak rame lagi kayak dulu...katanya]. Selain enak ambil gambarnya, suasana disana masih murni banget. Ada jembatan gantungcukup panjang yang terbuat dari kayu lagi. Namanya juga artis, anak-anak sekolah yang paginya mo berangkat pake kelotok, tiba-tiba gangguin syutingnya Adi Nugroho. Jadi jumpa fans deh..hehe..



Begitu beres syuting di jembatan, target berikutnya ke Pasar Lok Baintan, persis dibawah jembatan gantung. Basah-basahan deh liat pasar [biasanya kan becek kalo ke pasar..hehe..]. Sambil liat syuting, gue juga sempat sarapan di atas kelotok, pake nasi rawon dan soto. Enak jugak! Ehm, sempat juga beli jeruk khas Banjarmasin dan rambutan. Nggak lama, gue dan rombongan kudu balik ke dermaga. Tapi kok, di pinggiran dermaga udah banyak orang ya. Ternyata mereka tau kalo gue ada di Banjarmasin...hehe.. Beruntung aje, Adi Nugroho langsung masuk mobil. Kembali deh ke hotel.. capek, mandi, seger, sarapan, kenyang!



Hari berikutnya, jalan-jalan deh liat penambang batu intan di Martapura, sejam juga dari hotel dengan perjalanan darat. Mo beli batu-batuannya, ehhmmm, kok mahal ya..hehe.. [pejantan tangguh yang lupa nggak ikut Misa Minggu Palma..hehe.. kesel je..]
11:58 PM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Indonesian Idol Masih Buka

Monday, March 07, 2005
Berita gembira bagi yang ingin berprestasi seperti Delon, Karen dkk yang adalah produk Indonesian Idol. Tanggal 8-10 Maret ini Indonesian Idol membuka audisi di Yogyakarta tepatnya di JEC. Ini kesempatan untuk menunjukkan bakat nyanyi kita yang selama ini mungkin belum dapat tersalurkan. Bagi yang belum sempat mendaftar maka langsung datang aja ke JEC karena masih dibuka pendaftaran pada tanggal 8 dan 9 Maret 2005. Coba aja, siapa tahu ada yang bisa ke Jakarta dan menjadi idola baru. Ok, see u at JEC.

[Ehem]
8:07 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink


Pedalaman Sumut...

Saturday, March 05, 2005
Saat saya menuliskan cerita ini, saya sudah mendarat di Jakarta, lagi ngadem di Palmerah yang sedang diguyur hujan dan tidak ada angkot sama sekali karena lagi mogok. Semalam, ketika saya ngobrol via YM dengan Frater Wiwin, saya masih berada di tengah Kota Medan.



Perjalanan panjang saya dimulai ketika NOVA mengeluarkan tulisan saya sebagai headline minggu kemarin. Kiki, orang Jogja yang mengaku model ibukota itu, katanya menggugat berita yang saya tulis, sampe menyiapkan pengacara. Gile, digugat man! Makanya, selang sehari setelah itu, saya "dilarikan" ke pedalaman Sumatera Utara. Ya, sekedar untuk refreshing saja menjauhi Kiki:) Tempat yang saya tuju benar-benar di pelosok, sekitar 220 km dari Kota Medan.



Laguboti, nama kecamatan terpencil itu. Setelah mendarat di Bandara Polonia Medan, saya segera menuju ke Humas PoldaSU untuk meminta "surat sakti". Kalo gak bawa surat ini, jangan harap polisi di pelosok Sumut akan buka mulut. Begitu dapat, segera saya mencari travel [mobil L-300] yang akan membawa saya ke Laguboti. Jauhnya! Tujuh jam perjalanan saya menuju ke tempat itu. Maklum saja, jalanan sedang dibenahi karena pada 10-12 Maret ini akan ada 900 kepala daerah, termasuk Gubernur California Arnold Suasanasegar, akan datang ke Lake Toba. Jalanan yang tadinya berlubang, ditambal dan jadi bagus lagi.



Meski melelahkan, tapi perjalanan ini tetap mengasikan, apalagi begitu memasuki Pematang Siantar, saya melewati ribuan hektar perkebunan rakyat. Ada kelapa sawit, karet sampe hutan pinus dan cemara. Belom lagi ojek motornya yang pake jenis khusus, motor BSA. Yang lebih asik, begitu masuk daerah Parapat, Danau Toba terlihat indah. Sayang, sesampai disana, sudah malam hari. Perjalanan ke Laguboti pun masih 2 jam lagi.



Kebetulan di Laguboti itu, saya ditugaskan untuk mencari data tentang empat oknum guru di SD Inpres 173555 Laguboti yang menghukum muridnya dengan cara mengikat "burungnya". Ada 31 murid yang dihukum karena tidak mengerjakan PR IPS. Selama hampir dua hari saya mengelilingi daerah yang sudah sepi sebelum magrib ini. Saya sempat sewa becak motor disana, sekaligus meminta tukangnya sebagai penerjemah bahasa Batak. Abis, udik banget:)



Lain hari, saya diajak keliling Kapolsek Laguboti sampe Balige, kota kecil yang cukup rame. Selain karena ibukota Kabupeten Toba Samosir, Balige juga pusat perekonomian masyarakat sekitar. Danau Toba pun ada disana. Sempat juga saya menikmati keindahan Danau Toba pagi dari depan hotel tempat saya menginap. Sungguh indah...

Karena laporan saya sudah jadi, saya harus kembali ke Medan dan Jakarta. Sempat bertemu dengan Anggia, putri sulung Pak TCWag, yang bekerja di Sun Plaza, pusat perbelanjaan terbesar di Kota Medan, dan mencoba makanan di Kesawan Square. Tadinya, Anggia mo cobain daging babi, tapi.. malah liat bences pamerin "susunya"..hehehe..[pejantan tangguh]
7:53 AM :: 0 comments ::

mudika :: permalink