kentungan youth which the people still funny on this day n tomorrow...
Duuhh Tuhan...
Friday, December 31, 2004
Sungguh tragis nasib
Aceh dan sebagian
Sumatera Utara. Ehm, siapa mau jadi
relawan ke Aceh? Gimana rencana
Mudika Kentungan mo taon baruan '05 di kediaman
Mbah Maria Pudjo, Kentungan Tengah? Doa untuk Aceh jangan lupa...
Program
"Indonesia Menangis" Metro TV,
KOMPAS sampe
mailist wartawan terus meng-update berita Aceh setiap hari. Bukannya
Star ato
NOVA tempat saya bekerja ini..hehe.. [eh, tapi ada tiga orang wartawan dan fotografer NOVA yang dikirim tempat perjuangannya
Cut Nyak Dien dan
Teuku Umar itu loh. Jangan salah yaa..]. Penginnya saya bisa langsung dikirim liputan ke
Bumi Serambi Mekkah itu. Tapi ya karena emang barusan dateng di
Jakarta Selasa (28/12) kemarin [padahal gempa dan tsunaminya Minggu (26/12) pas
petugas parkir Kentungan dan
Oom Parjo's family makan
Soto Klebengan]. Telat deh..hehe.. Ya udah, intens aja dengan liputan seleb yang peduli dengan Aceh. Dua hari itu juga saya bertemu dengan
Slank dan puluhan artis lainnya, termasuk
Bang Doel yang pedulinya minta ampun.
Arif Satria, Dosen IPB yang juga Mahasiswa Program Doktor di Kagoshima University Jepang di
milist wartawan menulis, gempa di Aceh dan sebagian Sumatera Utara ini tanggalnya sama persis dengan gempa di
Iran pada
26 Desember 2003. Hanya, gempa dan tsunami Aceh lebih dahsyat! Ya sudahlah. Semoga tidak ada gempa bumi dan tsunami lagi di 26 Desember 2005.
Selamat taon baru 2005 mudika! Jangan glamour-glamour banget pesta taon barunya..hehe.. [ngandhani...hehe..] Saya mau liputan doa bersama untuk Aceh dan taon baru di
Masjid Istiqlal dan
Gereja Katedral Jakarta. [pejantan tangguh, "huh, taon baru nyambut gawe..hikhik.."]
Laporan dari Kalasan
Wednesday, December 29, 2004
Hari-hari ini Kalasan banyak diguyur hujan. Natalan Brayat Nazareth (lingkunganku) sudah berlangsung tanggal 28 Desember. Cukup meriah. Hidangannya masakan Batak: SENGSU.
Jebule mudika lingkunganku ya hampir sama dengan kentungan: menggemari kejahatan, tapi kompak. Acara atalan dipasrahke ke Mudika. Hasilnya ya, banyak cengengesan, tidak mengingat ada korban yang bergelimpangan di Aceh dan Sumut.
Wis ah nyambut gawe dhisik.
Awit
Sukses Duoonngg....
Saturday, December 25, 2004
24 Desember 2004
20.00 wib
Kentungan Voices, koor campuran bapak-ibu dan
Kentungan Youth Choir, perlahan tapi pasti, akhirnya dapat menyelesaikan tugas penting: koor Malam Natal 2 di
Gereja mBanteng yang ketat penjagaannya.
Bayu "si Ehem" yang menyanyikan
maklumat natal dan
Putri Vinata yang nyanyi
Mazmur top abis deh suaranya.
Suster OP,
Frater Wiwin dan Putri Vinata memandu koor dengan semangat! Meski ada yang sempat keliru karena nggak liat dirijennya, tapi keseluruhan udah
TOP BGT kok. Eh, denger-denger, ada jugak yang bilang kalo koornya kedengeran nggak kompak..hehe.. biarin deh, anggap aja buat saran, siapa tau aja dapet tugas natal lagi taon depan..hihihii..
Yang pasti koor wilayah Kentungan yang ditambah dengan aksesoris
bunga yang terbatas ini:), bagi
sopran jelas punya 'kekuatan baru' karena ada tambahan dari
Semarang [meski datengnya telat..hehe..]. Semua lagu emang nggak dinyanyikan. Nah saking dendamnya, akhirnya lagu yang pake bahasa
Jerman tradisional itu dinyanyiin jugak di akhir misa [padahal untuk komuni sebenernya. Saking lektornya yang bapak-bapak itu aja kecepetan baca pengumuman]. Seusai misa, semua saling bersalaman mengucapkan selamat Natal, termasuk dengan
Romo Widi MSF dan
dua romo India, serta berfoto bersama di depan altar. Selanjutnya, bagi-bagi snack Mirota. Lumayan, enak jugak...
22.00 wib
Putri Vinata yang kesepian.
Dek'Eta yang kelaparan.
Mudikaners yang bingung sepulang misa natal mau kemana. Ada yang angkut-angkut perlatan organnya
Reno, ada yang pulang ke rumahnya masing-masing dengan gembira karena seragamnya baru..hehehe.., ada yang terus cari makan di sepanjang jalan kaliurang, sampe ada yang
ngepos di rumahnya Putri di kawasan
Purwosari, Kentungan Tengah. Di tempat
dirijen genit, eh latah juga itu, mudikaners sempat ngumpul, bahkan ada yang menemani sampe pagi hari, termasuk MbakWiwik. Ada pula,
Bayu "si Ehem",
Konyul,
Adidarwis [juniornya
Pak TC],
Handoko,
Agus,
Ableh,
i'a,
AnaKursiSova, sampe
dek'eta yang sepulang makan bawaannya mules..hehehe..
26 Desember 2004
Kentungan Parkir...
Pagi-pagi
Lukas sudah sampe
Purwosari dengan
vespa ijonya. Bersama
Agus dan
Konyul, rekan sesama
bass, plus
Febri [anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan
Pak Saryanto dan
Bu Sarjiyati..so what gitu looohhhhh....] berangkatlah mereka ke
gereja mBanteng. Bukan untuk misa, tapi
parkir! Meski tanpa tambahan tenaga lagi, mereka berempat tetap semangat. Maklum, sepasukan
pak polisi juga ikut membantu menjaga kelancaran tugas parkir Kentungan.
Seusai parkir, mereka plus
AnaKursiSova memutuskan untuk sarapan di
Soto Tempe Klebengan, luar Kentungan Selatan. Di jalan depan
SLTP 5 nDepok, rombongan mudikaners sempat bertemu dan berhenti sejenak dengan keluarga ketjil nan bahagia. Dipimpin kepala keluarga
Oom Parjo's, ditemani
Awit dan
Asti, juga
Bulik Tutik, motor
grand yang mereka tumpangi "diam-diam" memasuki wilayah Kentungan. Beruntung,
bagian imigrasi tidak mengetahui kedatangan keluarga mantan pelatih
Youth Kentungan Choir itu. Beruntung lagi, sebelum
mudikaners sarapan soto tempe itu, Oom Parjo's dan keluarga memutuskan untuk pulang ke
KumpulSari. Padahal, kalo bertemu dengan mudikaners, pasti akan dibayari loohh Oom [tur yo kui, recehan..hueheuehee..]. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, sempat tidak sempat ya dibalas.. looohhhh... [pejantan tangguh]
Gebrakan 100 Hari Pak Nono...
Rabo, 22 Desember 2004
Pukul 18.30
Jogja sedang ujan rintik-rintik. Tiga vespa ijo parkir didepan pintu masuk gereja, termasuk satu supra dan mobil kijang keluaran lama:) Ketua Wilayah Kentungan
V Nono Cahyono dengan sigap memimpin pasukan ketika Kentungan menggelar acara gladi bersih di
Gereja mBanteng. Saat itu hadir Seksi Liturgi
Bayu "si Ehem", juga
Frater Wiwin yang menjadi asistennya Bayu,
Pak Waridal dan
Pak Totok yang menjadi koordinator tata laksana perayaan Natal 2, "kalangan istana Babadan" [..hehehe...]
bokap-nyokapnya Rizky yang jadi
Yusup dan
Maria, serta
FX Kim.
Mereka hadir beramai-ramai mewakili Kentungan lantaran
Kentungan Voices tidak dapat turut serta dalam gladi bersih tersebut dan memilih untuk latihan sendiri di studio milik Pak Nono. Selain punggawa-punggawa Kentungan itu, ikut latihan pula
Romo Widiantoro MSF dan dua asistennya [satunya Plores], dua lektor [salah satunya bernama
Yohana Narasari asal
Kocoran...huehuehuee..nomor HP dan rumah, tanya Bayu.. heuehuehehehehe...] dan 12 anak misdinar pilihan. Gladi bersih pun selesai pukul 20.00 wib.
Pukul 20.15
Sepulang dari gladi bersih, kami tiba di rumah keluarga
Nono Cahyono di bilangan
Babadan Baru, Kentungan Utara. Di dalam studio, sekitar 55 anggota
Kentungan Voices terlihat serius bernyanyi. "Ya jelas serius gitu looohhh...sama bapak-ibu gitu loooohhh...," kata
Putri Vinata, dirijen yang sempat membawa
Youth Kentungan Choir meraih juara 2 pada kejuaraan antarwilayah se-Paroki Banteng, medio Februari 2004 lalu. Ketika Pak Nono,
Frater Wiwin, dan
saya akan memasuki studio,
Bayu "si Ehem" berkata seperti sedang berkotbah, "Janganlah kalian masuk studio dulu, sebab lagunya belom selesai dan nanti pasti akan menganggu."
Dan benar, kami masuk setelah lagunya usai. Sorakan gembira dan riuh menyambut kedatangan Pak Nono dan rombongan. Mereka
sudah kangen barangkali [...hehehehe...]. Namanya juga bapak-ibu gitu loooohhhhh, ucapan selamat datang kembali di Kentungan yang indah permai ini cukup sebentar saja ya. Selanjutnya,
sing a song dilanjutkan kembali. Alangkah kagetnya saya, kemajuan pesat dialami pasukan Kentungan. Selain anggotanya semakin banyak, dirijennya pun semakin beragam. Betul kata
Oom Parjo dari
Kalasan, Jogjakarta sebelah timur yang tidak ada di peta [..hihihiii..]. Tidak hanya
suster, tetapi Bayu "si Ehem", Frater Wiwin dan Putri Vinata pun benar-benar hebat mengayunkan tangan mirip konduktor kondang
Addie Bragi, eh
Addie MS. Setelah dirasa cukup, gladi bersih koor Kentungan pun ditutup menjelang pukul 22.00 wib. Bakso pun menjadi makanan penutup kami.
Pukul 22.30
Masih di studio Pak Nono, Frater Wiwin, Bayu "si Ehem" dan saya membantu the organis
Reno untuk memasukkan teks koor kedalam
map warna hijau ala
Slemania. Tidak berapa lama kemudian,
roti sus menjadi teman kami ngobrol bersama, walau Bayu "si Ehem" kedinginan menahan udara dinginnya AC studio. Pak Nono pun ikut nimbrung. "Ohh, betapa hebatnya Pak Nono," pikir saya. Bayangkan, belum
100 hari kepengurusannya,
gebrakan pak Nono sudah terasa. Awal kerjanya ditandai dengan Natal 2004 ini, dimana Kentungan mendapat
job tugas liturgi
Malam Natal 2 di
Gereja mBanteng.
Berbagai persiapan mulai dilakukannya, mulai latihan koor, pembagian tempat latihan, koordinasi di tingkat bapak-ibu dan
mudikaners, sampai soal pembuatan seragam, meminjam istilah
Oom Parjo yang tidak lain
babenya
Awit dan
Asti [pohon Natalnya tinggi enggak Wit?],
batik polos. "Meski halangan dan rintangan membentang, tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran" [looohh, kok kayak
soundtracknya "Kera Sakti" to]. Ya memang benar! Pak Nono terus maju meski "ada saja" yang menghalangi pekerjaan sosialnya di wilayah. Apalagi kalau membicarakan soal seragam yang dari dulu di Kentungan itu selalu "bermasalah".
Yang ngetop lagi, selama satu tahun ini, Pak Nono dan pasukannya sudah membagi tempat-tempat di rumah keluarga seantero Kentungan yang nantinya akan dipakai untuk latihan koor, seperti kalau arisan gitu tuh. Jadi, jangan harap lagi bisa terus-terusan latihan di tempat Pak Nono atau
dr Giyanto..hehehe.. Tempatnya muter, sekaligus mengunjungi keluarga. Semoga kesampean. Ya sudahlah, akhirnya obrolan yang menarik itu harus kami hentikan karena ternyata
sudah pagi dan
berganti hari. Wekss! Dua
vespa ijo royo-royo pun terpaksa harus dinyalakan di tengah kesunyian
Babadan Baru. Saya pulang dulu, mau siap-siap untuk Natalan nanti malam. Tak lupa, saya mengucapkan,
"SELAMAT HARI NATAL 2004" [pejantan tangguh]
Proficiat Baptisan Dirigen
Thursday, December 23, 2004
Wah, banyak berkat untuk Natal 2004 bagi St. Yosef Kentungan. Berkat pengurus baru semuanya jadi gumregah. Bahkan kabarnya sie Liturgi yang dari Mudika sudah berani menjadi dirigen. Juga Om Frater dan Putri. Untuk yang terakhir ini suah biasa.
KAbarnya pasukan koor sekitar 50 orang (teramsuk yang dibela-belain pulang dari Jkt, Smg)
Sebenarnya kepengin juga ikut koor di mBanteng, tapi ternyata pada tidak rela ditinggal di rumah mewah (mepet sawah) itu. Jadi, ya tunggu kabar saja. Kami berencana Misa natal pagi bersama anak-anak. Namun untuk Natal tahun ini ada yang agak istimewa di Kalasan. Untuk pertama kali kami bikin goa dari kertas, ada lampu natal, dan ibunya Awit juga nekat beli pohon Natal. Mahal, tapi tampaknya ini pengalaman pertama bagi Awit, Asti dan Ibunya merayakan Natal di rumah sendiri. Jadi mau dihias kayak apa saja ya.. terserah asal punya duwit.
Ya, selamat Natal, saja buat semuanya.
Awit
Wussssss
Sunday, December 19, 2004
Begitulah angin berhembus. Membawa waktu terus berjalan. Eh 4 hari lagi
Natal nih. Asyik hari
Kelahiran Sang Penyelamat hampir tiba. Aduh kok belum ada yang kirim parcel ya. Juga belum beli kaus kaki buat jaga2 kalau2 sinterklas lewat. Khan asyik biar dapet kado. Btw Natal adalah hari yang penuh makna.
Karena natal udah hampir tiba, maka pemusatan latihan untuk tugas natal juga udah hampir selesai. Tinggal sekali lagi di rumah
Pak Nono Cahyono besuk Rabu. Kemarin malam latihan di rumah
Kel. dr Sugiyanto. Udah lama nggak latihan disana. Sehabis latihan ampe gerok, dilanjutkan dinner. Bikin tambah gemuk dong. Apalagi menunya special. Makanya dibela-belain yang dari semarang pulang. Sering2 gini bobotku iso melebihi 50 Kg nih. Buat
Om Parjo dan
Pejantan Tangguh jangan kepingin ya. Besok boleh dateng pas tugas, ikut juga boleh.
Udah ah, pulang dulu ya...ada sesuatu yang harus dikerjakan.
[Ehem]
Oooohhh...
Friday, December 17, 2004
Tiba-tiba
gue diminta redaktur buat jalan ke
Sukabumi. Wekkss..ngapain kesono, males banget gitu lohh... Padahal Jumat (17/12) kemaren itu
gue lagi asik nonton
Taufik Hidayat yang lagi berjuang ngalahin pebulutangkis dari Malaysia,
Hasyim, di Tennis Indoor Senayan. Sayang, karena dibelit cidera,
Sony Dwi Kuncoro harus tumbang dari pebulutangkis China [hebat emang...] 'Ah mendingan nonton badminton aja daripada
gue jalan sampe Sukabumi, buat ngejar
Reza Arthamevia doang! Lagi-lagi tuh seleb bikin sensasi, pake acara ngilang segala. Makanya, waktu liputan sidang cerainya dia di
Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (13/12) kemaren, dia gak dateng. Oohh, ternyata "ilang" di
Bandara Cengkareng toh...hihiii.. Ya udah,
gue bilang aja kalo
gue lagi nyelesain tulisan [padahal lagi teriak-teriak di Senayan..hehe..]
Apakabar nih
Pasukan Koor Kentungan, kayaknya semakin mantap nih suaranya, sampe kedengeran di
Jakarta..hehehe.. dan udah siap terjun di "medan tempur" deh.. Good! Malahan, ada
mudikaners yang nggak sempat pamitan [karena dipindah ke
Semarang lagi..hehe..] menyatakan ingin segera bergabung meski gak bisa ikutan latihan [berarti
gue jugak bisa dong...hehe..cuman, kualitas suara
gue apa bisa jamin ya..hehe..]. Denger-denger jugak, mantan Kapten tim yang sekarang di
Kota Kalasan yang kesepian:) juga akan melongok pas Kentungan tugas besok. Sip deh, semoga seragam batiknya [batik polos to Oom..hehe..] ngepas semuanya. Jadi gak ganggu waktu
sing a song at Christmas besok..hehe.. Ya udah, tugas sudah menanti. Udah
deadline, tulisan final
The Dream Band blom kelar jugak:( Selamat berlatih...
Ada mudikaners dari luar Kentungan yang ingin menyusul dan bergabung [kalo diijinkan..hehe..]? [pejantan tangguh]
Seragam Batik...
Wednesday, December 08, 2004
Kemaren, selesai
lunch, seorang ibu tiba-tiba aja lari masuk Kampus
Atma Jaya Jakarta.
Shock banget kayaknya. Dua satpam kampus megah itu lantas mengejar si ibu yang terus mengandeng anak ceweknya. Nunggu waktu lama untuk tau apa yang sedang terjadi dengan si ibu itu. Begitu legaan setelah dikasih sebotol minuman, meski masih kaget, si ibu mulai cerita.
Handphone yang ada di tasnya kena copet! Sumprreeeetttt... Bener-bener gak tau ampun nih orang. Kalo sampe kedapetan lagi, tanggung akibatnya! [Kok jadi
gue yang sewot ya..hehe..] Lah gimana enggak, di bis mana coba sekarang yang gak ada copetnya. Apalagi Jakarta!
Di tempat yang berbeda,
gue juga sempat berkunjung ke
TPS Bantar Gebang, tempat pembuangan sampah akhir warga Jakarta, yang ada di Bekasi. Dua hari yang lalu,
gue dapet liputan pernikahan masal yang disponsori oleh seorang pemain sinetron [yang sebenernya gak terkenal, tapi banyak duit
cing!] Nah daripada liputan selebnya, mendingan juga ngobrol para penganten baru yang dinikahkan masal itu. Ada 43 pasangan! Kebanyakan mereka udah pada punya anak, cuma untuk bikin sertifikat emang belom kesampean karena emang mahal, Rp 500 rebuan! Duit dari mana coba, kalo mereka itu semuanya pemulung! Ujung-ujungnya emang bajunya jadi bau sampah. Tapi, mereka hidup dengan penuh kasih-sayang, meski dilahirkan miskin.
Ya udah deh, buat bapak/ibu seluruh
Kentunganers, juga para mudika Kentunganers yang masih eksis bernyanyi untuk kelahiran
Jesus, selamat berlatih. Kapan nih mudika Jakarta dikirimi teks koornya, biar ntar kalo balik ke Kentungan, bisa gabung ngerayain
Misa Malam Natal 2.. hehe.. Lumayan lagi, [kata
Bayu si Ehem] malah dapet seragam, batik pula.. hehe..
Kalasan ikut daftar? ..hehe.. Ayo
Pak Nono, satukan semangat kaum muda dan tua di Kentungan! [pejantan tangguh yang batuknya lagi parah]
Latihan Terus...Terus Latihan
Natal semakin dekat, kurang dua minggu lebih sedikit. Bagaimana persiapan kita?? Dua minggu bukan waktu yang panjang...latihan koor sih jalan terus tiap rabu dan jumat. tempat berpindah-pindah. Sambil latihan malah ada acara debat seragam segala, wuih sempet2nya gitu lho, pa gara2 ada manuknya ya, mikir latihan aja pusing. Dengan kondisi ini sebaiknya latihannya ditambah, biar semakin maksimal..ntar klo ndak ditambah sampai hari h belum bisa lagi. Gimana? apakah ini usul yang baik. Tapi dari kuantitas sudah benar2 memenuhi syarat, cuman dari kualitas perlu ditingkatkan. Ayo semangat dunk, Dia sudah hampir lahir nih...masak kadonya nggak berkesan..
O iya lain lagi nih, gimana natalan mudikanya, jadi di tempat Mbah Maria Pujosuyitno. Natalan sekalian malem tahun baruan ding, soalnya pas tgl 31 Des. Asyik pesta lagi, ada jagung bakar, roti bakar, sosis bakar, pizza bakar, sate bakar he...he... nggak ding. Begitu bocorannya dari tim konsumsi dik Nia cs.
Ok deh...nanti latihan ya, di tempat biduanita Ichadut.
[Ehem]